MOST RECENT

5 Pertanyaan Membuat Cinta Lama Bersemi Kembali

|

cara mempertahankan cinta lama bersemi kembali
Sudah berapa tahun usia perkawinan yang telah anda jalani bersama pasangan anda? Adakalanya, rasa cinta sirna seiring bertambahnya usia. Cinta yang dulu membara, dan hubungan suami-istri yang dulunya romantis, kini mungkin bisa saja menjadi biasa saja. Bahkan, terasa bagaikan saudara. Itu sebenarnya sudah cukup bagus, dan yang buruk seakan hubungan yang terjadi seperti tikus dan kucing. Sebagian tak tahan dengan sisi negatif pasangan, karena semuanya terungkap ketika sesudah menikah. Pada saat cinta mulai terasa hambar dan mulai memudar, ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan pada diri sendiri, dan kemudian pada pasangan, untuk mengembalikan rasa cinta. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diinspirasi dari pendekatan appreciative inquiry, metode menyikapi masalah dengan cara-cara yang positif dan penuh penghargaan serta rasa bersyukur. Seperti apa? 

Budi Setiawan Muhamad, M.Psi, Ketua Divisi Riset dan Konsultasi Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Psikologi Terapan (LP3T) Fakultas Psikologi Unair, memberikan beberapa saran:

A. Pergilah untuk berkencan di suatu tempat yang istimewa. Jika cinta mulai redup, coba rencanakan kencan bersama pasangan, di tempat-tempat istimewa yang mungkin tempat pertama kali kalian berdua saling jatuh cinta. Usahakan untuk berdua saja, tanpa anak-anak. Suasana khusus itu, ditambah tempat yang mengingatkankan pada suasana pacaran, diharapkan bisa membuat Anda kembali jatuh cinta. Setelah itu, cobalah bersama-sama mengingat momen-momen indah dalam hubungan yang pernah kalian jalani. Kemudian berdialog seputar 5 pertanyaan ini:
1.Ingatlah ketika anda dan dia pertama kali saling jatuh cinta. Ceritakan pengalaman itu dan hal apa yang membuat anda atau dia jatuh cinta?
2.Selang beberapa waktu, perkawinan pasti mengalami momen-momen terbaik. Ingat-ingat momen-momen terbaik itu, dan ceritakan. Dia pasti membalas, dan hingga suasana bertambah hidup. Kenapa anda dan dia bisa mengalami momen itu? Misalnya, saat bersama-sama berjuang mendapatkan restu orangtua, dan akhirnya berhasil.
3.Dalam setiap hubungan, ada saatnya anda dan dia berbeda pandangan mengenai suatu hal. Tapi, pasti ada saatnya, meski berbeda pandangan, persoalan bisa diatasi bersama-sama dengan baik. Ceritakan momen-momen itu. Apa yang anda dan dia lakukan pada saat itu? Apa yang membuat situasi perselisihan itu berhasil diatasi?
4.Apa keberhasilan yang kalian berdua rayakan dalam lima tahun terakhir? Apa yang kalian berdua pelajari, capai, dan temukan dalam diri sendiri, maupun dalam pasangan?
5.Ingatlah kembali semua kejadian positif mengenai anak, sejak dalam kandungan hingga saat ini.

Ingatlah kejadian yang menegangkan, yang membahagiakan soal anak, yang memicu gairah hidup! Ceritakan pengalaman yang paling membuat kalian berdua merasa berbahagia! Apa yang membuat pengalaman itu menjadi membahagiakan?

Usahakan dialog ini dilakukan dengan santai, dan tidak tegang. “Sebenarnya, dengan menjawab pertanyaan nomor satu saja, biasanya orang akan kembali teringat hal-hal yang indah, merasakan jatuh cinta lagi. Tapi lanjutkan saja, dan kelima pertanyaan itu biasanya cukup untuk menyegarkan lagi rasa cinta,” kata Budi.

B. Setelah itu, fokuslah lagi pada keluarga. Jika anda sudah merasa cinta telah terasa benar-benar hambar, atau pasangan yang merasa seperti itu, coba bekerja sama memperteguh komitmen untuk berkeluarga. Cara terpenting, memang menyegarkan cinta. Cara lain, adalah menitikberatkan pada keluarga. “Bisa jadi, dengan memandang keluarga ini sebagai keluarga brownies,” katanya. Maksudnya, keluarga bisa dianalogikan dengan brownies, kue coklat yang sejarah awalnya merupakan kue yang gagal karena tidak mekar. Namun, meski gagal, kue ini diapresiasi dengan baik sekali. Kue ini bahkan dianggap sebagai penemuan baru, dan justru jadi terkenal dengan sebutan ‘brownies’.

Keluargapun demikian. Tidak ada keluarga yang sempurna, karena setiap anggotanya punya keunikan tersendiri. Sisi-sisi unik dari masing-masing anggota itupun bisa diapresiasi dengan positif, dan penuh rasa syukur. Misalnya, syukurlah dia maniak acara sepakbola di televisi. Meski kegiatan itu kadang bikin dia seperti tidak peduli padaku, dia kan tidak melakukan hal-hal negatif. Dia bisa membuat anak-anak kami juga suka sepakbola.

“Coba cari, apa kekuatan keluarga ini? Apa kekuatan kami berdua sebagai pasangan? Apa sih yang bisa dilakukan agar bisa tetap bersatu dengan segala perbedaan ini?” lanjut Budi.

C. Setelah itu, dari jawaban-jawaban pertanyan yang terakhir tadi, cari solusi bersama. Apa sih kekuatan keluarga ini? Biasanya, kalau menyadari cinta kita pada keluarga, terutama anak-anak, maka perasaan ingin bertahan bersama pasangan akan tumbuh dengan sendirinya. Dan apa kekuatan anda berdua sebagai pasangan, yang bisa digunakan untuk menjaga kebahagiaan keluarga? Begitu menyadari bahwa kalian berdua adalah tim yang hebat, atau pernah hebat, pasti rasa cinta itu akan datang menyambut kembali. Biarpun sedikit, setidaknya bagus untuk permulaan sebelum tahap selanjutnya.

D. Coba ingat-ingat berdua, hal-hal yang membanggakan tentang anda, dia, dan anak-anak. Mengingat-ingat hal semacam ini bisa membuat cinta membara lagi.Ceritakan beberapa hal yang paling membanggakan dari diri sendiri, sebagai orangtua, manusia, pasangan, dan sahabat. Minta pasangan menceritakan hal yang sama. Ceritakan beberapa hal paling membanggakan dari pasangan, sebagai orangtua, manusia, pasangan, dan sahabat! Minta pasangan menceritakan hal yang sama, tentang Anda. Ceritakan bersama-sama, beberapa hal yang paling membanggakan dari anak, sebagai anak, manusia, dan murid.

Ihsanul Huda Admin Labirin Dunia Posted by Admin on Saturday, February 19, 2011. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response.

0 comments for "5 Pertanyaan Membuat Cinta Lama Bersemi Kembali"

Leave a reply

Recently Commented

Recently Added